Thursday, August 3, 2017

Penyimpan energi mekanik... pingin

Sekali baca artikel tentang mechanic energy storage langsung terbawa mimpi sampai sekarang. Menjaga sebuah silinder tetap berputar dengan minimum gesekan selama mungkin, itu tidak akan mudah. Tapi cukup menantang untuk dicoba, dan mungkin suatu saat bisa jadi produk yg biasa saja di pasar.

Sungguh penasaran banget rasanya pingin punya bengkel sendiri buat nyobain mainan-mainan yang sudah lama bikin gatel di tangan.

Jadi kebayang, bagaimana seandainya bisa membuat sistem penyimpan energi mekanik dari kincir angin. So far, turbin angin terbatas kecepatannya pada ambang atas dan bawah tertentu, tentunya karena masing-masing unit menjadi sebuah komponen penyusun system wind "farm". Saat angin terlalau lambat, turbin akan berhenti.. masuk akal. Sebaliknya saat angin di atas ambang atas tertentu, turbin juga akan berhenti karena generator rawan terbakar. Lah tibakne..

Adanya resiko unit generator terbakar karena produksi listrik langsung dilakukan dipuncak tower. konversi energi terjadi di situ dan selanjutnya energi menjadi sangat mudah untuk disalurkan karena wujudnya sudah berupa listrik. Sebaliknya jika digunakan langsung transmisi mekanik dari tower ke bawah di mana baterai mekanik berada, kerugian akan berada di losses energi mekanik dalam sistem transmisi. Meskipun, sebenarnya, dengan menganggap silinder sebagai energi mekanik mentah, kita tidak akan mendapat masalah kebakaran dengan rotasi silinder yang tinggi asalkan dia tidak diperangkap dalam closed circuit. Biarkan dia berada di open circuit dan energi akan tersimpan for quite a while before it runs out for the friction.

Nah, 
ah lanjut nanti lagi.

Sunday, December 25, 2016

Tukang Insinyur swasta

So, I haven't posted for quite sometimes now.
I guess I ve been busy with myself. Mencari duit, ehe
Been working with various type of customers, places, cities, and finally countries.
With exactly the same team of ours..
It has also been a while for me to read some books from many writers,
The wonderful thing is that finally I can find the path, my childhood path. I found some strange titles of book like "How to build a spaceship", something that sounds quite silly for me in Jakarta, and may be Indonesia. I mean, people at our age (25-35) wouldn't write or read the such thing, right?

This books turns out to be written based on the story of Peter Diamandis, I knew this guy, ever since he decided to found a company called "Planetary Resource".  The one I got myself introduced to Space Industries before SpaceX, Boeing, ATK, and so on.

those are the things that always get me emotional. It won't happen in south East Asia, nor Australia and New Zealand at least for next one decade or two.

Yet, to be honest, those people, those books are among the things keep me on fire on my life. I always wait for the old stubborn generation to be replaced by new one. Not the old men, but the old-fashioned men. Old fashioned generations, that don't wanna the world to grow and change.

Now, that Internet has become more or less quite powerful for its penetration in spreading information and opportunity to people around the planet, it shouldn't be long until someone in my region of ASEAN, Australia or New Zealand to be able to grow with such powerful idea and make it real, make it new opportunity, make it new player in the market or even completely new business in the market like Peter, or Elon Musk. It shouldn't be long... Right??
It shouldn't !!!

No more Elon Musk who moved to US from ASEAN, or Australia. No more Elon Musk who migrated to US from New Zealand because opportunity in US is some how more widely open than the rest of planet. The next Elon or Peter should be able to rise from ASEAN, Australia, or New Zealand without being worry of lucking of opportunity in the region.

Why should they find it US?





Friday, January 17, 2014

Poto Peluncuran


Keren nih....


Nggak tau nih roket apaan



Yang ini roket DELTA II


Tembakau dan Cengkeh di Project site dan energi alternatif

Sudah 10 tahun lebih saya merokok. Dan iya ternyata saya menikmati hal itu, saya kecanduan rokok. berawal dari iseng-iseng karena bosen di sekolah ahirnya saya benar-benar maerasa butuh dua barang sialan ini... ahahahha...
Ya, saya masih ingat bagaimana potensi bisnis rokok di negeri kita, malah saya adalah salah satu penyumbang rutin, ahahah

Saat kecanduan Anda akan merasakan pengaruh psikologis dari sembarang benda sialan yang membuat Anda kecanduan. Ada rasa nyaman, semangat, bahkan mungkin ini yang paling saya benci, ada rasa percaya diri di situ. Bukan saat Anda memegang batang rokok itu. Tapi bahkan saat usai menikmati rokok.
 Ahahahah... ouh Tuhan..

Well kembali ke judul nih.
Saya beberapa bulan ini agak dekat dengan orang-orang rayon PLN di Lombok NTB. Kebetulan ada kerjaan yg berkaitan sama sistem distribusi di Lombok. Banyak yang menarik dari pekerjaan meraka, tentu. Namun, among all of them, yang menarik bagi saya adalah energi alternatif. Ternyata PLN Lombok juga menggunakan PLTMH. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, yah sekitar 5 MW gitu deh. Ada PLTMH Kokok Putih dan PLTMH Pengga. Keren ya, itu berarti potensi alam benar2 dimanfaatkan. Nggak sih, saya nggak bikin penelitian tentang optimasi pemanfaatan potensi energi terbarukan di Lombok. Saya hanya baru kali ini tau bahwa ada PLTMH juga di sini.

So... saya sempat ngobrol2 saat klarifikasi model jaringan bareng orang2 dari Rayon Tanjung kalo ga salah. Saya sendiri buta tentang teknis operasi PLT air, ngasal aja saya nanya
"Pak..kalo lagi musim hujan gini debit air tentu ningkat dong?"

"wah tentu Mas.."
"Ya.. artinya Bapak dapat energi gratis berlimpah dong ??"
"Nggak juga sih Mas. Justru musim hujan gini kita dibikin repot sama kotoran dari hutan yang masuk ke bendungan.."

Ahahaha... Iya ternyata demikian pemirsa. Ada masalah di balik potensi. Eh.. kemudian saya juga mikir, kalo beban konsumsi sama, tentu kelebihan energi kalopun ada juga ga bisa ditabung jadi duit. Yah katakanlah kita simpen di dalam baterai gitu. Wlew... kebayang seberapa besar kapasitas simpannya. Tapi mungkin itu juga bukan solusi mengingat harga baterai dan kualitas batarai yg ada.

Mengenai potensi energi gratis itu saya juga baru tahu klo dari yg gratis itu yg bisa kita pakai hanya sebagian saja. Pernah ngobrol sama orang distribusi yg kebetulan familiar dengan wind farm. pas saya tanya 

"Wow bayangin kalo ada badai, berapa banyak surplus yang didapatkan?"

"Well sir.. Actually there is always limitation for every system we made. This wind farm mostly can stand only until maximum wind speed of 25kmh."

Ahahahaha... ya begitulah. Justru saat badai atau katakanlah kecepatan angin di atas batas, maka gearbox akan lepas.. dan mesinpun mati. 

Ada teman yg kebetulan kerja di kontraktor industri. Dia crita pengalaman di proyek Geotermal. Ternyata untuk membuat sebuah pembangkit panas bumi diperlukan pengamatan "kualitas" sumur geotermal dengan sangat teliti setelah pengeboran sumur (tentunya dengan investasi yg tidak sedikit). Pengamatan dilakukan bahkan hingga 2 tahun sebelum ahirnya diputuskan bahwa sumur ini layak dibuat pembangkit listrik atau tidak.
Pantesan bisnis ini hanya dipegang perusahaan raksasa sekelas Chevron atau Pertamina.  ehehe

Untuk memperoleh energi gratis itu justru kita harus investasi sangat mahal. Ya tentu saja sesuai dengan skala energi yang dijanjikan.
Hari ini sih sepertinya masih banyak proyek PLTD di negara kita. Perlahan memang itu harus ditinggalkan, karena itu membuat kita semakin tergantung dengan minyak. Bagaimanapun juga pastinya itu langkah bijak PLN untuk saat ini dengan berbagai pertimbangan meraka.

Ah.. iya saya jadi ingat Pandansimo. Proyek pembangkit listrik tenaga angin oleh BPPT dan LAPAN, dan mungkin ada lagi lembaga lainnya. Untuk lokal wilayah pantai Pandansimo Jogja, listrik dijual ke pengguna (waktu itu sih di berita hanya diperlihatkan pemakainnya untuk fasilitas warung2 dan pasar ikan di dekat pantai) dengan harga yg sangat terjangkau.
Pilot project semcam itu sih selalu tampak cantik ya. Tapi saya belum tahu seberapa besar kapasitasnya, dan apakah itu masuk akal untuk skala bisnis. yah, setidaknya sebagai alternatif energi di remote area dekat pantai. 

Masih panjang ceritanya. Kita tahu bahwa garis pantai Indonesia adalah salah satu yg terpanjang di dunia  Alah saya ga perlu klarifikasi data ini, salah juga ga apa2. yang jelas potensi energi angin di sepanjang pantai itu sangat besar. Lantas semahal apakah investasi ke sana sehingga "orang-orang" masih belum mau memulai bisnis di bidang itu?
Ataukah memang investasi di bidang ini tidak feasible.

Kenapa hayoo?