Wednesday, October 29, 2008

Dulu momok sekarang classmate... abstrak

(image from blog.talk360.com)

Apa yang dulu menjadi momok setiap ahir semester sekarang menjadi hal yang paling menyenangkan untuk dikerjakan. Yup, matematik memang momok bagiku waktu SMP. Tapi hari ini, persamaan-persamaan yang ,mereka bilang, gak jelas itu menjadi hal yang paling menyenangkan untuk dikerjakan daripada harus menulis laporan praktikum 18 lembar dengan tulisan tangan. Apalagi jika sang asisten praktikum memang sedikit suka "menyiksa" para praktikan.

Lantas kenapa waktu itu matematik sangat menyebalkan?

jawabannya mungkin karena kita kurang merasa asik waktu bergumul dengan persamaan-persamaan itu. Sebenarnya, dia digunakan hanya untuk representasi dari dunia fisik, dalam pemodelan berbagai permasalahan teknik, ekonomi dan lain-lain. Jika kita terlalu lama bergumul dengan "mereka" tanpa tahu aplikasinya kebanyakan dari kita pasti merasa bosan(kebanyakan, so ada beberapa orang yang memang senang bercinta dengan benda abstrak tanpa bosan).


Tapi hal yang lebih menakutkan adalah ketika kita dihadapkan dengan sistem fisik yang harus ditangani dengan model matematik, sedangkan kita belum benar-benar paham metodenya! Aagh... rasanya pasti kayak kehujanan pas keluar rumah di ahir musim kemarau. Sayang banget, kenapa rasa malas datang duluan sebelum seluruh bab terselesaikan? Padahal tinggal sedikit bgt.


Makanya sebelum hal yang sama terjadi dalam kuliah Anda yang sangat penting, lebih baik Anda belajar cara menangani kebosanan dalam matematik. Mungkin untuk saat ini, lucu kalo kita masih merasa risih dengan matematik, tapi sangat wajar kalo kita merasa risih dengan DOSEN! yah DOSEN!!!!


Dosen adalah sumber ilmu, kata mereka, tapi juga karena dosen kadang-kadang kuliah malah jadi semakin rumit, runyam! dan berahir dengan kebutaan... he he.. Itu fakta, banyak kuliah dengan topik-topik yang menyenangkan malah menjadi "mbulet kyk bolah bol" ketika sang dosen menjelaskan dengan bahasa pemrograman(???) yah dia mungkin gak tahu kalo para peserta kuliah adalah homosapien yang berbicara dalam bahasa mereka sendiri. yah.. itu adalah cobaan, sebelum kita lulus dan menjadi DJ nantinya.

Ok, balik ke rasa bosan, nah kalo bosan dengan math, Anda bisa melihat berbagai aplikasinya sehingga dia tampak lebih nyata. Seperti penggunaan Mapple, misalnya. Dengan begitu, matematik akan jadi lebih asik. Tapi untuk menghilangka kebosanan di kelas dosen yang "mantap" saya sendiri juga masih bingung, mereka pikir kitalah yang harus menyesuaikan dengan kondisi kelasnya. "This is my class, so if U wanna get an A on final, just do it on my way. it's my way or the hi way" kata sang dosen, "Ough Sh**!, we're done, Man!" sahut Iyus.

Matematik sangat luas, gak tau gimana dulu orang-orang "abstrak" itu berlomba-lomba untuk menambah koleksi persamaannya. Pantes kalo ada fisikawan yang bilang kalo setiap soal fisika bisa diselesaikan dengan sekurangnya 6 cara yang berbeda. Nah, kalo paham lebih dalam tentu sangat menyenangkan, yah, bukan hanya membantu tapi juga menyenangkan. Persamaan Kirchoff misalnya, persamaan yang sudah dikenal sejak SMP itu bisa diselesaikan dengan berbagai cara dalam math, ketika kita bicara arus rangkaian sebagai fungsi dari waktu i(t) dalam sebuah rangkaian RLC, maka analisa integral dan defferensialnya akan sangat menyenangkan alias "rumit". Tapi, sebenarnya ada transformasi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persamaan defferensial ini, misalnya Laplace. Nah, dengan Laplace transfomation kita bisa menyederhanakan berbagai operasi "ruwet" itu.


So, momok yang waktu SD dulu datang sebagai satu-satunya warna merah di rapor, sebenarnya adalah hal yang sangat menyenangkan kalo sering kita gunakan.

Tuesday, October 28, 2008

Latch dan Flip-flop (Bedanya..?)

keterangan gambar = atas: rangkaian RS Flip-flop/latch; bawah: chip D flip-flop

Latch dan flip-flop adalah bagian dari rangkaian sekuensial dalam Logic Circuit.

Yaitu rangkaian logika yang uotputnya dipengaruhi oleh input sekarang dan output sebelumnya. Menurut definisi wikipedia latch adalah rangkaian elektronik yang mempunyai dua kondisi stabil dan karena itu dapat menyimpan satu bit informasi. Flip-flop juga didefinisikan demikian setidaknya secara teknis keduanya adalah sama dan Anda tidak akan mendapatkan perbedaan antara keduanya ketika mempelajarinya dari buku-buku teknik digital. Memang perbedaan antara keduanya belum pernah menjadi hal penting selama kuliah di kelas, sampai ketika pertama kali masuk Lab. Teknik Digital ada asisten iseng yang bertanya "kenapa harus ada latch dan flip-flop kalo memang keduanya sama?"....

bukankah kita melihat dua hal sama karena kita tak mampu melihat perbedaan antara keduanya..?

Nah... ternyata kuncinya ada pada kata "transparent" dan "non-transparent" flip-flop lebih "maju" dan praktis daripada latch yaitu: sudah berada pada satu paket chip dan karena itu Anda tidak akan melihat gate-gate dasar pada sebuah Chip Flip-flop yang Anda beli, makanya disebut n0n-transparent.

sebaliknya sebuah latch masih tersusun dari chip-chip yang berupa gate-gate dasar. Sehingga untuk menyusun latch kita harus membeli chip gate dasar yang diperlukan, karena dipasaran tidak ada chip untuk latch. Karena itulah latch disebut rangkaian transparent, maksudnya "jeroan"-nya masih kelihatan...

untuk fungsi yang lebih kompleks, dalam praktiknya latch tidak digunakan karena kurang praktis tentunya.

Saturday, October 25, 2008

Jogjakarta day 2




My mind’s washed away into a dream…
I was sitting with her in a long chair in Malioboro sidewalk, just like the first time I met her with other students of Atma. But there is something different. We’re separated although we sit on the same chair. She made a gap between us. And I just don’t know what to do, I feel so hesitate this time. It is all is because of my pathetic idea of leaving. But I got no solution for such damned trouble; I can’t even take their advices. I’m an introvert person; I got someone to love, someone to share my life with, but I never be able to solve my own troubles. We just clam up; everything is so still, as quiet as if no crowd walks in front of us. Something is wrong; everyone has gone.
The rain doesn’t fall but why everything gets so cold, so still? I can’t break this damned atmosphere. We never felt such ambience before. Why this shit happen on the last day I meet someone I love? This is not wat I hope to be on the last day I see my girl. People can just mock my fool idea, in spite of the fact that they don’t even feel the same suffering I do. Just they are so ridicules!!
Asshole… u never understand any fucking introvert boy like me…
wat if u were me, huh?
Wat if ur family can’t live normally becuze of ur shit on ur 20?
Do y’all still think that ur girl is the first thing u gotta figure out?
Fuck y’all! U can only make a mock of my shit.
El…please trust me, we shouldn’t go this way. This town is the best place ever for me; u gave me all I need. U gave me community, a family. You are my girl, my friend, the best one I got. Of course I never want this afflicting day come. But, just…
Unexpectedly, I feel a hand moves my shoulder”wake up Dude... come on! the sun has raised so high...” oh shit, its Igun woke me up”ooh Man... Wat an early bird! U wanna catch the worms? I’m still so sleepy, beside, you broke up my dream.”
”listen, I got an exam this morning and this is the last day. So, U gotta help me, just write a lil notes for me, you rewrite Mahfudz notes. I’m gonna need it. Come on...Just get up, grab the pen and U will be doing the best thing for ur god damned best friend in Jogja. At least for this time”
“What kind notes? U want me to help you to do some dishonest ways in exam?”
“Damn, u re right...hahaha...U knew me. Come on, just this time. It’s gonna be started on 7, and I still have alotta thing to do, I gotta bath first. Come on just help me.”


..oOo..

I try to call Maja, but her number isn’t even activated. It is Friday August 22nd 2008, the 5th day on the last week before my classes in Surabaya starts. I have actually told her that I was going to come by her place in Jogja, since we can only meet on holidays at home and never be able to see each other in Jogja itself. I don’t know, but I think she must be really busy with her “organization” in college. She had been interested in that field since in hi school before she entered “Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris” of UNY. Well, it’s ok I can’t see her on the last time I stay in this town. But, actually it’s really deplorable. I actually wanted to see every meaningful person I ever met during in Jogja. I always try to make it the last, the last time I feel sad for moving and moving. Something really deplorable is my relationship with El, because she is the best friend I got, she is my only love, and now I gotta leave her because of my shit. Hence, I had long time decided, before I knew that its gonna be really pathetic, to end all of wat they call as running away from God’s destiny. I never ever want to run from my own troubles anymore, for they have been made for me to solve.


I ride my bike to every corner of UGM where I used to spend Sunday morning with my friends. But I don’t see anyone I knew. May be they haven’t return from holidays, or they may be really busy in their faculties with the new students.

Wednesday, October 8, 2008

Bitumen Aspal Buton sebagai Propelan Roket

Setelah kabar gembira tentang keberhasilan para ilmuwan LAPAN menciptakan propelan secara mandiri, beberapa saat yang lalu muncul satu lagi berita penemuan propelan roket dari bitumen aspal.

Adalah sebuah penelitian hasil kerjasama Dislitbang TNI AL dengan Universitas Gadjah Mada selama kurang lebih satu tahun yang berhasil menemukan jenis propellant roket dari bitumen aspal. Dalam hal ini aspal yang digunakan adalah aspal dari Buton, karena hasil ekstrkasinya mengandung bitumen sekitar 20-35%. Sedangakan yang dibutuhkan untuk propelan hanya sekitar 20% bitumen. Dan aspal di belahan dunia rata-rata hanya mengandung 15% bitumen.
Rencananya, bahan ini akan digunakan untuk ‘menghidupkan kembali’ misil TNI AL yang propelannya telah melewati usia pakai. Seperti Strella-2 atau SA-7 dari Russia, yang disini dikenal dengan AL-1M(sebuah rudal panggul anti pesawat). Ir. Sayono (UGM) optimis propel-X, demikian bahan ini disebut, bisa digunakan untuk menggantikan propelan rudal seukuran MM-40 Exocet. ”Saya yakin karena burning time propel-X lebih bagus (singkat) dari propelan Exocet. Jika sustaine exocet mencapai 20 detik, propel-X hanya 13 detik. Sedang untuk booster, jika exocet 16 detik propel-X hanya 3 detik,” katanya. Bahan ini bahkan mampu mendongkrak kecepatan misil dari Mach 1.4 menjadi Mach 1.7.

Dari pihak UGM ,dalam hal ini Ir. Sayono, pada tahun 2000 telah mematenkan penemuannya yang berupa teknik ekstraksi aspal. Dia dicatat dalam 1000 inventor dunia sebagai penemu teknik ekstraksi aspal. Sebenarnya Ir. sayono sendiri bukanlah orang baru dalam bidang peroketan. Pada 1960-an saat UGM meluncurkan roket GAMA-1, 2, dan 3, beliau termasuk ke dalam tim pembuat roket tersebut. Selain itu, Alm. Prof Muslim, mantan guru besar Fisika UGM, juga termasuk mahasiswa yang terlibat dalam proyek itu.

Terlepas dari fakta apakah bahan ini akan digunakan untuk roket LAPAN atau tidak. Ini tetap sebuah kabar gembira bagi beberapa orang yang terlibat dalam bidang peroketan Indonesia dan sekaligus pencapaian hebat seorang putera bangsa. Patut disukuri karena dunia peroketan Indonesia sadang berada pada tahap dimana masyarakat umum mulai mempertanyakan prestasi LAPAN. Meskipun beberapa decade yang lalu Negara kita ini adalah yang kedua meluncurkan roket di Asia setelah Japan. Kini tampaknya hal itu memang layak untuk dipertanyakan.

Entah kapan LAPAN mampu menunjukkan taringnya baik di pandangan masyarakat Indonesia ataupun ASEAN. Yang jelas saat ini lembaga tersebut sedang berupaya keras untuk itu. Maklum, lembaga ini mulai vakum dalam bidang peroketan sejak pertengahan 1960-an dan berkonsentrasi pada pembuatan pesawat terbang. Namun, selain masalah tersebut kendalanya (bahkan mungkin kendala utama) adalah anggaran yang pas-pasan. Apalagi tahun 2008 anggarannya dikurangi oleh pemerintah, sehingga mengakibatkan beberapa agenda LAPAN harus ditunda.

Kalo kita tengok kegiatan peroketan diluat negeri, dimana klub-klub pehobi roket bahkan bisa meluncurkan roket dengan diameter sekitar 300mm, maka kita telah ketinggalan sangat jauh. Sepertinya selain butuh kemampuan yang mumpuni, para ilmuwan dan insinyur di Indonesia juga butuh kesabaran. Ya.. bangsa ini memang sedang membutuhkan orang-orang sabar.